Memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) pada tanggal 21 Februari 2021,SD Negeri Brosot menyambutnya dengan membuat eco-enzym dengan kapasitas drum.Kegiatan ini diikuti oleh guru dan karyawan.
Kepala Sekolah SD Negeri Brosot menjelaskan,eco-enzym ini merupakan bahan bermanfaat bagi kehidupan yang dihasilkan dari fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah,sayuran,gula,dan air.
Manfaat pembuatan eco-enzym adalah untuk mengalihfungsikan atau merubah sampah menjadi pembersih rumah tangga dan lingkungan,mengurangi polusi yang diakibatkan oleh sampah.Dengan cara ini sampah bisa dimanfaatkan sehingga tidak berserakan disembarang tempat.Selain itu eco-enzym dapat menghilangkan bau limbah dan pembusukan.
Kegiatan pembuatan dan pengolahan eco-enzym dapat dijadikan sarana promosi sekolah serta sarana pembelajaran dan pelatihan berwawasan lingkungan.
Berikut cara pembuatan eco-enzym per drum ukuran 200 liter :
- Buah yang busuk(tidak boleh ada belatungnya)/kulit buah dipotong-potong kemudian ditimbangsebanyak 36 kg.
- Kemudian Molase(tetes tebu gula merah) 12 liter,dimasukkan kedalam drum.
- Setelah itu drum diisi air sebanyak 120 Lt.Caranya sebagai berikut: Setelah molase dan air dimasukkan,kemudian buah yang sudah dipotong-potong,dicampur kedalam drum sambil diaduk menggunakan tongkat.Setelah cukup diaduk,kemudian drum ditutup dengan plastik yang diikat dengan karet ban.Selama 3 bulan kedepan drum tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung,dan eco-enzym siap dipanen.Teknik pengubahan sampah organik menjadi eco-enzym berperan penting dalam mengurangi banyaknya sampah organik yang berakhir di TPA.
